Liputan Madura :
Asta ini terletak di Kecamatan Talango suatu kepulauan + 11 km ke arah timur dari kota Sumenep dan menyeberang dari Kecamatan Kalianget + 10 menit. Sayyid Yusuf adalah seorang ulama yang berasal dari Arab yang ke tika itu secara gaib jenazahnya terapung diliputi sinar melintas di depan perahu Sultan Abdurrahman yang akan melakukan perjalanan ke pulau Bali. Kemudian diharibaanya jatuh daun sokon/sukun yang bertuliskan dengan jelas nama jenazah tersebut yaitu Sayyid Yusuf dari Mekkah. Sultan Abdurrahman berniat menguburkan janazah tersebut secara wajar dari pulau Bali.Asta ini banyak dikunjungi peziarah dari Jawa Timur dan Jawa Barat, kerena konon permohonan/doa mereka ditempat ini banyak dikabulkan oleh Allah SWT. Di sebelah utara Asta Sayyid Yusuf terdapat pohon Nangger yang sangat besar seperti memayungi kuburan tersebut. Pohon Nangger ini berasal dari tongkat Sultan Abdurrahman yang ditancapkan setelah menguburkan jenazah Sayyid Yusuf.Untuk menuju dan mengunjungi Asta Sayyid Yusuf ini pertama-tama harus menuju pelabuhan kalianget yang berjarak 11 km dari pusat kota atau 10,7 km dari terminal (Arya Wiraraja) kemudian melakukan penyeberangan ke pulau Talango atau yang disebut dengan pulau Poteran yang letaknya di bagian tenggara Kabupaten Sumenep. Penyeberangan ini ditempuh dengan menggunakan kapal tongkang yang bisa dimuati sepeda motor dan mobil, dengan tarif yang berbeda yaitu Rp 3500 (untuk sepeda motor) Rp 5000-10000 (untuk mobil) sedangkan pejalan kaki hanya Rp 1000;. Atau dengan perahu mesin yaitu hanya Rp 5000 (untuk sepeda motor) dan Rp 1000 (untuk pejalan kaki). Sedangkan lama waktu yang ditempuh adalah 10 menit untuk kapal tongkang dan 5 menit untuk perahu mesin.Pulau talango ini banyak menyimpan potensi wisata, baik wisata religi maupun wisata bahari/pantai. Salah satunya adalah Asta Sayyid Yusuf yang letaknya di Desa Talango Kecamatan Talango 700 meter dari Pelabuhan Talango.
Pada tahun 1212 Hijriah (1791 M) Raja Sumenep yaitu Sri Sultan Abdurrahman Pangkutaningrat, beserta rombongannya yang terdiri dari para prajurit berangkat dari keraton Sumenep bermaksud menyebarkan agama islam ke pulau Bali. Setibanya di pelabuhan kalianget karena telah sore, maka beliau bermalam di kalianget. Namun sekitar tengah malam Sri Sultan dikejutkan oleh cahaya yang sangat terang dan seakan-akan jatuh dari langit ke sebelah timur pelabuhan Kalianget yaitu di pulau Talango. Kemudian dengan rasa penasaran setelah solat subuh Sri Sultan memerintahkan pada para rombongan prajuritnya untuk merubah perjalanan yaitu menyeberang pulau Talango. Dengan rasa yang penasaran Sri Sultan dan para Prajurit masuk hutan dan mendapati tanda yang meyakinkan yaitu sebuah kuburan baru. Kemudian tanpa pikir panjang sang Sultan mengucapkan salam pada penghuni kubur, dan alangkah terkejutnya beliau karena salam yang beliau ucapkan dijawab oleh sang penghuni kubur dengan sangat jelas namun tidak ada wujud yang tampak. Karena rasa penasaran yang mendalam kemudian Sri Sultan bermunajat pada Allah SWT, tiba-tiba jatuhlah selembar daun yang bertuliskan (Hadz Maulana Sayyid Yusuf Bin Ali Bin Abdullah Al Hasan) yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Sayyid Yusuf. Sri Sultan tidak hanya berhenti disana, kemudian Sri Sultan membuat Batu nisan yang bertuliskan nama suci sesuai yang tertera pada daun. Kemudian Pasarenan atau Kuburan Sayyid Yusuf diberi Congkop atau Pandepa, tetapi anehnya kuburan tersebut pindah ke sebelah timur. Hal ini menandakan bahwa Sayyid Yusuf tidak menghendaki kuburan beliau diberi congkop atau pandapa hingga sekarang.Satu tahun setelah kejadian tersebut Sri Sultan datang mengunjungi kuburan Sayyid Yusuf kembali dan membangun pendopo untuk tempat menerima tamu atau peristirahatan serta membangun mesjid jami'.Konon pohon besar yang sampai sekarang kokoh berdiri di sebelah timur Kuburan Sayyid Yusuf adalah tongkat yang ditancapkan oleh Sri Sultan.Tempat ini ramai dikunjungi oleh para peziarah setiap harinya ±500 Peziarah. Namun puncaknya adalah pada minggu pertama bulan sya'ban karena merupakan Houl Sayyid Yusuf, dan mulai sepi pengunjung ketika memasuki bulan Ramadhan.
Asta Sayyid Yusuf juga memiliki yayasan yang didirikan tahun 1986 dengan nama Yayasan Asta Sayyid Yusuf yang bergerak dibidang pendidikan mulai dari Madrasah Ibtidayah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan SMA dengan tujuan membantu siswa yang kurang mampu dan jauh dari tempat sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar