Rabu, 02 Mei 2012

PESAREAN ASTA JOKO TARUP DI PAMEKASAN MADURA

Rabu, 02 MAY 2012


PESAREAN JOKO TARUP  PAMEKASAN Kec. Larangan MADURA



SEKILAS CERITA RAKYAT TENTANG BUJU’ PACANAN DESA MONTOK KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA JAWATIMUR
JOKO TARUP YANG BERISTRI SEORANG BIDADARI DARI KAYANGAN




Konon ceritanya pada zaman dahulukala ada dua orang dari banten, jawa barat yang bernama SYEKH MAULANA MAGHRIBI dengan anaknya yang bernama JOKO TARUP. Mereka diutus menyebarkan agama islam yang pertama kejawa timur, sesampainya di madura tepatnya di dusun pacanan desa montok kabupaten pamekasan pertama kali meraka singgah dan menyebarkan agama islam disana.
Beberapa hari kemudian joko tarup pergi ketaman untuk mandi, sesampainya disana beliau terkejut melihat ada bidadari sedang mandi ditaman dan bidadari tersebut mencium bau manusia lalu mereka cepat terbang kekayangan, keesokan harinya joko tarup berniat untuk mengintip kembali apakah bidadari itu akan kembali untuk mandi?, ternyata memang benar empat puluh satu (41) bidadari tersebut satu persatu turun untuk mandi ditaman.
Dimana tempat selendang bidadari yang paling cantik dengan joko tarup di ambil dan dibawanya pulang, beberapa menit kemudian joko tarup kembali lagi ketaman dan melihat satu bidadari yang bernama DEWI NAWANG WULAN yang ditinggal temannya, lalu joko tarup itu menghampirinya dan dibawa pulang karena selendangnya hilang, tanpa selendang bidadari tidak bisa terbang kekayangan.
Beberapa hari kemudian dewi nawang wulan di peristri oleh joko tarup dan mengadakan selamatan, semua prawali-wali dan praulamak-ulamak di undang,sesudah selamatan tusuk sate ditanam menjadi preng sodjin dan kutil kelapa ditanam menjadi pohon nyior kotel.
Lama kemudian dewi nawang wulan melahirkan anak perempuan yang di beri nama DEWI NAWANG SASI (bujangga anom), dewi nawang wulan ingin pergi mencuci baju dan dia menitipkan anaknya beserta nasi yang sedang dimasaknya kepada joko tarup dan dia menyarankan kalau kayunya habis ditambahkan tetepi nasi itu tidak boleh dibuka.
Sesaat kemudian karena joko tarup diberi amanat oleh dewi nawang wulan lalu beliau melaksanakannya pergi kedapur melihat kayunya habis ditambah. joko tarup timbul pertanyaan?? Mengapa dia dilarang untuk melihat nasi itu? Beliau penasaran? Lalu dibukanya tutup nasi itu, ternyata dia terkejut melihat isi didalamnya hanya tiga butir padi dan beliau tutup lagi.
Tak lama kemudian dewi nawang wulan datang dan terus kedapur, dia heran mengapa nasi yang dimasak belum masak? Karena sudah dibuka oleh joko tarup nasi tersebut tidak bisa masak kekuatan dewi nawang wulan pun lenyap.
Dewi nawang wulan menyuruh joko tarup untuk mencari orang penumbuk padi, lama kelamaan padi tersebut menjadi sedikit karena setiap harinya sudah ditumbuk, dewi nawang wulan terkejut melihat selendangnya ada di bawah padi ketan hitam lalu diambilnya dan dewi nawang wulan murka karena ternyata selama ini joko tarup yang menyembunyikan selendangnya dan dia terbang kembali kekayangan ditinggalkannya suami dan anaknya.
Joko tarup kewalahan mengurus anaknya menangis terus-menerus karena kelaparan ingin menyusu, tidak ambil resiko joko tarup terbang kekayangan menyusul dewi nawang wulan, sesampainya dikayangan joko tarup bertemu dengan dewi nawang wulan dan diajaknya dewi nawang wulan pulang ke alam kasar untuk menyusui anaknya, dewi nawang wulan menolak dan menyuruh joko tarup cepat turun ke alam kasar sesampainya di alam kasar dewi nawang wulan menyuruh membuat ranggun (rumah merpati).
Joko taruppun turun kealam kasar dan membuat apa yang disuruh dewi nawang wulan lalu beliau menaruk anaknya ke atas ranggun, beliau kangen diambil anaknya dan menangis lagi ditaruknya ke atas, joko tarup heran mengapa setelah ditaruk keranggun anaknya diam? dengan hati curiga joko tarup mengintip ke atas, ternyata dewi nawang sasi disusui oleh seekor kerbau putih, karena sangat terkejut joko taruppun bersumpah “turun temurun anak cucuku tidak boleh makan daging sapi” lalu ada santri bertanya, “Mengapa harus sapi? sedangkan yang menyusui kerbau putih?” joko tarup berkata “ saya bilang merah tidak boleh dirubah putih, saya bilang putih tidak boleh dirubah merah”.


SILSILAH KETURUNAN JOKO TARUB

1 komentar: